12. Pertanyaan. Apakah itu ketetapan-ketetapan Allah?
Jawaban. Ketetapan-ketetapan Allah adalah tindakan-tindakan rencana kehendak-Nya yang penuh hikmat, bebas, dan kudus.[a] Olehnya dari kekal, demi kemuliaan-Nya sendiri, telah ditentukan-Nya sebelumnya, tanpa kemungkinan adanya perubahan, apa saja yang akan terjadi sepanjang zaman,[b] khususnya berhubung dengan para malaikat dan dengan manusia.
a. Efe 1:11; Rom 9:14-15,18; 11:33. b. Efe 1:4,11; Rom 9:22-23; Maz 33:11.
(Komentari)
1) Apa maksudnya untuk pertanyaan ke-12 yang di atas? Allah berencana dengan tepat dan menyeluruh terhadap alam semesta yang diciptakan-Nya.
2) Menurut Kitab Suci, kapan rencana Allah ditentukan? Dalam kekekalan atau sebelum segala sesuatu diciptakan.
3) Apa tiga adjektivanya untuk menggambarkan karakter tentang ketetapan Allah? hikmat, bebas, dan kudus.
4) Apa artinya untuk mengumumkan ketetapan Allah “hikmat”? Ketetapan Allah harmonis secara sempurna dengan hikmat Allah yang sempurna. Hikmat Allah membimbing sarana benar digunakan untuk mendapatkan hasil yang benar.
5) Apa artinya untuk mengumumkan ketetapan Allah “bebas”? Ketetapan Allah tidak dipaksakan dan tidak dipengaruhi oleh sesuatu kecuali Allah sendiri.
6) Apa artinya untuk mengumumkan ketetapan Allah “kudus”? Ketetapan Allah harmonis secara sempurna dengan kekudusan Allah yang sempurna. Itu sebabnya ketetapan Allah bebas dari dosa.
7) Bisakah kita berpikir sesukanya saja seperti orang belum percaya bahwa ketetapan Allah adalah keuntungan atau nasib saja? Tidak bisa. Ketetapan Allah tidak ‘sembarang atau sewenang-wenang. Sebab segala ketetapan ditentukan menurut kehendak Allah. Esensi ketetapan Allah adalah kehendak dan pikiran Allah yang tidak terbatas dan personal. Oleh sebab itu, ketetapan sama sekali bukan nasib atau keuntungan.
8) Apa tujuannya untuk ketetapan Allah? Untuk menyatakan kemuliaan diri Allah sendiri.
9) Apakah bersifat salah atau egois jika Allah menyatakan kemuliaan diri-Nya sendiri? Sama sekali tidak. Karena Allah dalah Tuhan yang menciptakan segala sesuatu, dan segala sesuatu berada untuk kemuliaan Allah. Jika manusia mencari kemuliaan dirinya, maka hal itu akan menjadi tindakan yang berdosa dan egois. Allah layak menerima kemuliaan manusia, karena Allah mahatinggi dan mahaagung.
10) Apakah Esensi ketetapan Allah? Esensinya bersifat tidak berubah. Mustahil berubah. Maka “rencana TUHAN tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun-temurun.”(Mzm 33:11)
11) Apa yang termasuk pada ketetapan Allah? segala sesuatu termasuk pada ketetapan Allah, apalagi sesuatu yang akan terjadi.
12) Buktikanlah di dalam Kitab Suci bahwa ketetapan Allah mengandung hal kebetulan dan hal tidak sengaja. Dapat dibuktikan di dalam Amsal 16:33; Yunus 1:7; Kisah Para Rasul 1:24, 26; 1 Raja-raja 22:28, 34; Markus 14:30 dll.
13) Buktikanlah di dalam Kitab Suci bahwa ketetapan Allah mengandung juga hal kejahatan manusia. Dapat dibuktikan di dalam Kejadian 45:5, 8; 50:20; 1 Samuel 2:25; Kisah Para Rasul 2:23 dll. Namun kita harus selalu memperhatikan dua kekeliruan sebagai berikut; Pertama, ketetapan Allah tidak membuat Allah menjadi pembuat dosa atau bertanggung jawab terhadap dosa. Kedua, ketetapan Allah tidak membuat manusia atas keberdosaannya tidak bertanggung jawab. Kitab Suci mengajar ketetapan Allah dan tanggung jawab manusia. Oleh sebab itu, kita harus percaya dan mengonfirmasikan dua-duanya meskipun kita tidak mengharmoniskannya. Jika kita tidak percaya ketetapan Allah dan tanggung jawab manusia, maka kita akan melakukan kesalahan dan kekeliruan berkontradiksi dengan pengajaran Kitab Suci dalam banyak hal. Lebih baik dan hikmatnya adalah kita menerima pengajaran Kitab Suci dalam iman yang sederhana dan juga mengakui ‘ketidaktahuan suci’ atas kebenaran rahasia yang belum terungkap, seperti solusi atas masalah antara ketetapan Allah dan tanggung jawab manusia.
14) Apa perbedaan antara ketetapan dan predestinasi? Ketetapan adalah segala putusan Allah terhadap segala hal yang terjadi dalam alam semesta yang tercipta, dan predestinasi adalah putusan Allah yang berhubungnan dengan nasib yang kekal untuk manusia dan malaikat.
15) Mengapa banyak orang tidak menyetujui ketetapan Allah? Bantahan besar atas doktrin ini tidak berdasarkan pada Kitab Suci melainkan berbasis dengan argumen manusiawi dan filsafat. Orang yang melawan menyindirkan doktrin ini bodoh dan menghancurkannya dengan congkak. Sama sekali tidak ada otoritas dari argumen apapun yang melawan doktrin ketetapan Allah yang berbasis dengan Kitab Suci. Teori-teori, argumen-argumen, dan filsafat yang melawan kebenaran firman Allah apapun tidak ada otoritasnya. Bagi argumen yang melawan doktrin predestinasi dan pemilihan akan dijelaskan pada bab selanjutnya.