KOMENTARI KATEKISMUS BESAR WESTMINSTER (1647)

 

J.G Vos & G. I. Williamson

 

2. Pertanyaan. Bagaimana ternyata adanya Allah?

 

Jawaban. Terang kodrati sendiri dalam diri manusia, dan karya-karya Allah memperlihatkan dengan jelas adanya Allah.[a] Akan tetapi, hanya Firman-Nya dan Roh-Nyalah yang menyatakan Dia kepada manusia dengan secukupnya dan ampuh sehingga manusia dapat memperoleh keselamatan.[b]

 

a. Rom 1:19-20; Maz 19:1-3; Kis 17:28. b. 1Ko 2:9-10; 2Ti 3:15-17; Yes 59:21.

 

(Penjelasan)

1) Apa artinya ‘Terang kodrati sendiri dalam diri manusia’?

 

Ini artinya wahyu umum Allah yang ada dalam hati dan intelek manusia. ‘Terang kodrati’ ini dimiliki seluruh umat manusia secara umum. Orang asing yang tidak percaya pada wahyu khusus Allah pun mempunyai pengetahuan yang minim tentang Allah dan mengetahui hukum moral yang minim(Roma 2:14-16). Oleh karena itu, hal percaya kepada Allah itu selayaknya diterima seluruh umat manusia. Maka hanya orang bebal berkata dalam hatinya ‘Tidak ada Allah!’.

 

2) Apa artinya ‘karya-karya Allah’?

 

Ini artinya semua wahyu Allah selain kodrat manusia, termasuk baik yang kecil maupun yang besar semua wilayah di alam semesta. Baik bintang-bintang di ruang angkasa maupun partikel-partikel yang paling kecil pun menyatakan Allah adalah Penguasa dan Pencipta. Ciptaan Allah menyelingkupi makhluk yang hidup dan pekerjaan Allah yang menguasai sejarah manusia.

 

3) Apa pesan yang diberikan terang kodrati dan karya-karya Allah kepada umat manusia?

 

Terang kodrati dan karya-karya Allah memberitahukan keberadaan Allah, kekuatan yang kekal, keilahian(Roma 1:19-20), kemuliaan(Mzm 19:1), dan perintah moral(Roma 2:14-16) kepada umat manusia. Wahyu umum dan kehendak Allah cukup membuat umat manusia tidak dapat berdalih(Roma 1:20-21).

 

4) Mengapa terang kodrati dan karya-karya Allah tidak mencukupi kebutuhan rohani untuk manusia?

 

Wahyu umum dan kehendak Allah tidak cukup kebutuhan rohani manusia yang telah tersesat dan terburuk, karena ada dua penyebab. Pertama, karena sewaktu manusia jatuh ke dalam dosa, kebutuhan spritual manusia berubah. Ia menjadi lebih kurang daripada waktu diciptakan. Manusia perlu keselamatan yang dilaksanakan dalam anugerah Allah melalui Pengantara. Terang kodrati dan karya-karya Allah tidak memberikan solusi untuk keselamatan kepada orang berdosa, apalagi injil pun. Kedua, karena kejatuhan manusia merusakkan total kemampuan yang menganalisis dengan benar dan menerima pesan dari karya-karya Allah dan terang kodrati. Hati dan intelek manusia menjadi gelap, karena dosa(Roma 1:21-22). Sehingga manusia yang jatuh dosa menyalsahpahami wahyu umum Allah dan menyembah berhala (Roma 1:23). Keadaan ini membuat banyak agama palsu dan menimbulkan penyesatan moral (Roma 1:24-32). Namun mereka tidak dapat berdalih. Sebab kesalahpahaman mereka tentang wahyu umum dan kehendak Allah terjadi dikarenakan oleh kejatuhan dan kesalahan diri mereka sendiri. Mereka akan bertanggung jawab atas baik perbuatan maupun akibat itu.

 

5) Jika begitu, apakah kita memiliki wahyu dan kehendak Allah yang sempurna?

 

Kita memiliki wahyu supernatural Allah selain wahyu umum. Wahyu supernatural ini berada sebagai bentuk Alkitab, kitab Perjanjian Lama dan kitab Perjanjian Baru. Wahyu ini disebut juga sebagai wahyu khusus. Wahyu ini tidak diberi manusia menurut hukum natural, melainkan diberi melalui kerja Roh Kudus yang ajaib(2 Petrus 1:21).

 

6) Apa perbedaannya antara wahyu umum dan wahyu khusus, yaitu Kitab Suci?

 

Pertama, wahyu umum diberi seluruh umat manusia, tetapi wahyu khusus diberi hanya orang-orang yang datang pada Kitab Suci saja. Kedua, wahyu umum ialah orang-orang tidak dapat berdalih, tetapi wahyu khusus lengkap untuk orang-orang diselamatkan. Ketiga, wahyu Allah dalam bentuk Kitab Suci lebih jelas dan akurat dari pada wahyu umum. Keempat, Alkitab memberitahukan banyak kebenaran tentang Allah atas kehendak Allah yang tidak dapat diketahui wahyu umum.

 

7) Apa yang diperlukan lagi Kitab Suci menjadi wahyu yang dapat memberi hikmat dan menuntun orang-orang kepada keselamatan?

 

Jika Kitab Suci dapat memberi hikmat dan menuntun orang-orang kepada keselamatan, maka iman sejati diperlukan(2 Tim 3:15; Ibrani 4:2). Iman sejati tertanam pada hati orang berdosa oleh Roh Kudus(Efesus 1:17-19), ialah pemberian Allah(Efesus 2:8; KPR 16:14). Itu sebabnya jika orang berdosa diselamatkan, maka diperlukan pekerjaan Roh kudus yang membuat orang-orang berdosa mengerti dan menerima kebenaran selain Kitab Suci. Namun Roh Kudus tidak mewahyukan yang lain kecuali wahyu-wahyu di Kitab Suci dalam pekerjaan iluminasi.