Systematic Theology/Commentary of Westminster Larger Cate.

1. Pertanyaan. Apa tujuan utama dan tertinggi manusia?

IRRC 2020. 8. 19. 12:52

KOMENTARI KATEKISMUS BESAR WESTMINSTER (1647)

J.G Vos & G. I. Williamson

Selain pengakuan iman, Sinode Westminster menghasilkan juga tata kebaktian, tata gereja, dan dua kitab katekismus. Katekismus Besar selesai dalam bulan Oktober 1647, Katekismus Kecil menyusul satu bulan kemudian. Keduanya diterima secara resmi oleh Gereja Skotlandia dalam tahun 1648.

 

1. Pertanyaan. Apa tujuan utama dan tertinggi manusia?

Jawaban. Tujuan utama dan tertinggi manusia ialah memuliakan Allah[a] dan bersukacita sepenuhnya di dalam Dia untuk selama-lamanya.[b]

[a]. Rom 11:36; 1Ko 10:31. [b]. Maz 73:24-28; Yoh 17:21-23.

 

(Penjelasan)

1) Apa artinya ‘Tujuan’ di pertanyaan pertama?

Itu berarti penggunaan di mana sesuatu itu ada.

 

2) Mengapa evolusionis yang teliti tidak dapat menyetujui jawaban pertama di atas?

Sebab ia yakin bahwa manusia berevolusi dari nenek moyang binatang secara kebetulan. Keyakinan mereka tidak konsisten, karena dalam penciptaan pasti ada asal usul segala sesuatu, tetapi evolusionisme berasumsi bahwa sesuatu telah ada lalu berkembang ke bentuk lain. Oleh sebab itu, evolusionis tidak dapat percaya penciptaan yang dilakukan kekuatan Allah yang sempurna, akhirnya tidak dapat juga menerima kebenaran bahwa umat manusia ada untuk Allah, bukan untuk dirinya sendiri.

 

3) Apakah ada kesalahan dalam pernyataan ini ‘Tujuan utama dan tertinggi manusia ialah mencari kebahagiaan’?

Pernyataan ini setidaknya berarti bahwa tujuan kehidupan manusia ada di dalam manusia. Namun pernyataan ini tidak bisa selaras dengan ajaran Alkitab bahwa Allah menciptakan segala sesuatu demi kemuliaan Allah sendiri. Kebahagiaan manusia yang sejati datang setelah memuliakan Allah dan bersukacita sepenuhnya di dalam Dia.

 

4) Apakah ada kesalahan dalam pernyataan ini ‘Tujuan utama dan tertinggi manusia ialah mencari kebahagiaan umum’?

Pernyataan ini juga ada di kesalahan. Tetapi sedikit berbeda dengan yang di atas. Pernyataan ini melihat kebahagiaan manusia dan kesejahteraannya adalah tujuan sejati secara umum untuk kehidupan seluruh umat manusia. Ini juga melawan ajaran Alkitabiah dan juga sama dengan pemikiran sekular seperti ‘Man is the measure of all things(Manusia adalah ukuran segala sesuatu)’. Kehidupan modern sangat dipengaruhi pemikiran yang salah, apalagi sebagian dari gereja-gereja pun yang mencari ‘Allah demokratik’.

 

5) Mengapa Katekismus Besar menempatkan lebih dulu ‘memuliakan Allah’ daripada ‘bersukacita sepenuhnya di dalam Dia’

Sebab unsur yang paling penting dalam tujuan kehidupan manusia ialah memuliakan Allah dan unsur yang bersukacita di dalamNya itu termasuk pada unsur yang memuliakan Allah. kita senantiasa harus menekankan untuk memuliakan Allah. Seorang yang hanya bersukacita dalamNya tanpa memuliakan Allah dapat jatuh ke dalam bahaya berpikir bahwa Allah ada untuk manusia, bukan manusia ada untuk Allah, sehingga iman yang mistikal dan sentimental akan ditimbulkan.

 

6) Mengapa seluruh umat manusia tidak dapat beroleh sukacita tanpa memuliakan Allah?

Sebab sukacita yang sejati ditentukan menurut tindakan untuk melaksanakan tujuan kita diciptakan. Perbuatan manusia yang melakukan sesuai dengan tujuan Allah menciptakannya ialah kemuliaan manusia sejati. Jika menjauhi dari kehidupan yang menuruti tujuan itu, maka di sana tidak ada sukacita yang sejati dan mendalam. Hal ini dinyatakan di ‘The Confessions’ yang ditulis St. Augustine. “for thou hast made us for thyself and restless is our heart until it comes to rest in thee.’